ASEP
FAUZAN GHOZALI

Nama : Asep
Fauzan Ghozali
Tempat,
Tanggal lahir : Garut, 16
Desember 1989
Alamat :
Kp. Salamgede RT.01/RW.01 – Desa Kersamenak – Kec. Tarogong Kidul – Kab. Garut
– Jawa Barat
No.
Telp/E-mail :
085323972823 / greenblack_army@yahoo.com
Hobi
:
Baca Buku, Olahraga (Karate)
Motto
Hidup : “Hidup Cuma Satu Kali, Berjuang Tanpa Henti,
Raih Prestasi Yang Tinggi dan tidak lupa meraih Ridho Illahi”..
Asep Fauzan Ghozali (Lahir di Garut, 16 Desember
1989 ), merupakan keturunan sunda asli. Anak dari ayah yang bernama H. Ghozali
Muchtar Ashsidiq dan ibu bernama Ria Sobariah. Merupakan cucu dari seorang
pejuang pendidikan di daerahnya, cicit dari seorang Kyai yang bernama Sekhuna
Hasbulloh Al-Ghozali yang merupakan salah satu pemuka agama yang terkenal.
Lahir sebagai anak pertama dari empat bersaudara, dengan tiga adik perempuan.
Sebagai seorang pemuda yang lahir dilingkungan pesantren, saya senantiasa
mendapat didikan yang bernuansa islami, bahkan sejak kecil sudah dikenalkan
dengan pesantren.
Riwayat pendidikan :
·
Sekolah Dasar Negri
Kersamenak II pada tahun 2002
·
Sekolah Menengah
Pertama Negri 1 Tarogong Kaler pada tahun 2005
·
Sekolah Menengah Atas
Negri 3 Tarogong Kidul/15 Garut (sekarang) pada tahun 2008
·
Menyelesaikan Program
Strata 1 di Universitas Garut sebagai Sarjana Ekonomi pada tahun 2012
Pengalaman Organisasi :
·
Ikatan Remaja Masjid
Annur sebagai KABID Dakwah dan Kaderisasi periode 2006 – 2007
·
Majelis Perwakilan
Kelas (MPK) sebagai Wakil Ketua Umum periode 2006 – 2007
·
Ekstrakulikuler Karate
(Bandung Karate Club) sebagai Ketua Umum periode 2006 – 2007
·
Persaudaraan Pelajar
Muslim Garut (PPMG) periode 2006 – 2007
·
Forum Silaturahmi
Remaja Islam Garut (FOSRIGA) sebagai KABID Pemuda, Seni dan Olahraga periode
2006 – 2007
·
Kesatuan Aksi Pelajar
Muslim Indonesia (KAPMI) sebagai koordinator Aksi periode 2006 – 2007
·
Ikatan Pemuda NU 2007
·
Himpunan Mahasiswa
Islam (HmI) sebagai Ketua Umum Komisariat Universitas Garut periode 2011 – 2012
·
Himpunan Mahasiswa
Prodi Manajemen Sebagai KABID Pemuda, Seni dan Olahraga periode 2010 – 2011
·
Kader Pengembang Moral
Etika Pemuda Indonesia (KAPMEPI)
·
UKM Olahraga Beladiri
Karate sebagai Ketua Umum periode 2008 – 2010
·
Bandung Karate Club
(BKC) Cabang Garut sebagai Atlet, Pelatih Dojo dan Asisten Pelatih Bidang Komite
Tehnik Cabang Garut
Sejak SMP sudah aktif terlibat di bidang olahraga,
yaitu olahraga beladiri Tae Kwondo, pada usia SMP kelas 3 saya memberanikan
diri membuka unit latihan di daerah perkampungan saya yang peserta didiknya
adalah anak – anak dari usai SD sampai SMP. Namun, ketika memasuki SMA saya
berpindah ke olahraga beladiri karate. Semasa SMA saya disibukan dengan
kegiatan – kegiatan keorganisasian maupun karate. Mulai dari kelas 1 mulai
mengikuti dan masuk organisasi Majelis Perwakilan Kelas (MPK ), Ikatan Remaja
Masjid Annur (IRMA), Ekstrakulikuler KARATE dan Kelompok Remaja Ilmiah (KIR) yang
ada disekolah, sedangkan diluar sekolah saya bergabung dengan Persaudaraan
Pelajar Muslim Garut (PPMG) dan bahkan di semester dua saya dan teman – teman
seperjuangan membentuk sebuah organisasi remaja islam yang bernama Forum
Silaturahmi Remaja Islam Garut (FOSRIGA) dengan jabatan Ketua Bidang Pemuda,
Seni dan Olahraga) yang alhamdulillah telah sukses melaksanakan kegiatan
perdananya, yaitu Training Center Pemuda dan Remaja Se-Kabupaten Garut dengan
jumlah peserta sekitar 100 orang lebih dari seluruh remaja sekolah dan pemuda
yang ada di Kabupaten Garut.
Memasuki
kelas 2 SMA, seiring dengan perjalanan waktu maka di organisasi – organisasi
yang saya ikuti telah ada pergantian pengurus dan saya pun diberikan tanggung
jawab menjadi salah satu pengurus di beberapa organisasi tersebut. Di Karate
saya menjabat sebagai Ketua Ekstrakulikuler periode 2006 - 2007, di MPK saya
menjabat sebagai Wakil Ketua Umum periode 2006 – 2007, di IRMA saya menjabat
sebagai Ketua Bidang Kaderisasi dan Dakwah periode 2006 – 2007 dan di PPMG
sebagai sekretaris bidang kaderisasi periode 2006 – 2007. Perjuangan dalam
membentuk karakter pemuda dan remaja di Kabupaten Garut saya lakukan bersama
teman – teman seperjuangan di organisasi dengan melaksanakan kegiatan –
kegiatan seperti proses perekrutan dan kaderisasi, seminar – seminar,
penyuluhan – penyuluhan langgsung ke masyarakat, bakti sosial bahkan ikut
terlibat menjadi mentor untuk remaja yang lainnya.
Setelah memasuki dunia perkuliahan, Ghiroh dan
semangat saya dalam perjuangan charakter building menjadi semakin menggebu –
gebu. Sejak SMA memang alhamdulillah saya lolos seleksi atlet karate daerah,
beberapa prestasi pun pernah diraih bahkan sampai sekarang masih aktif sebagai
atlet. Menurut saya, menjadi atlet saja tidaklah cukup dalam sebuah perjuangan
membangun karakter pemuda dan remaja. Sehingga saya berfikir untuk membagi ilmu
saya kepada pemuda dan remaja yang lain melalui olahraga beladiri karate,
akhirnya saya mencoba untuk membuka Dojo/Unit Latihan Karate di kampus saya
dengan dibantu oleh teman – teman dan dosen yang ada di kampus Universitas
Garut alhamdulillah saya diijinkan membuka dojo di kampus bahkan olahraga
beladiri karate menjadi salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa Olahraga Beladiri.
Peserta tidak saya batasi, dojo UNIGA terbuka untuk pelajar SD,SMP,SMA, Mahasiswa dan UMUM. Saya
berfikir bahwa membangun karakter remaja dan pemuda melalui metode pelatihan
karate adalah sebuah bentuk nyata. Karena karate mengajarkan bagaimana kita
bersikap dan memaknai hidup ini. Saya merasakan sendiri bahwa olahraga beladiri
karate ini memiliki manfaat yang sangat besar, terutama untuk anak muda seperti
para pelajar dan mahasiswa. Karate tidak saja menyehatkan badan, tapi juga
membangun jiwa kompetitif dan sportifitas. Lebih dari itu, dia juga dapat
menjadi sarana pembangunan karakter seseorang.
Dalam karate ada banyak filosofi yang bertujuan
membangun karakter. Misalnya saja ada “rei” yang mengajarkan sikap saling
menghormati, ada “muga” atau berkonsentrasi penuh, dan “shubaku” atau
senantiasa berhati lembut. Selain itu, ada
juga “tai no sen” yang mengajarkan karateka untuk selalu
memiliki inisiatif, “keiko” yang mengajarkan untuk selalu rajin, dan
sebagainya. Semua ini harus dilakukan untuk mencapai “do” atau jalan yang
sebenarnya.
Dalam pencapaian “do” inilah, karakter karateka akan
terbentuk dengan menjalankan berbagai ajaran tersebut. Seperti beladiri yang
lainnya, dalam karate latihan jasmani dan rohani berjalan seimbang. Pembangunan
karakter ini adalah hal terpenting dalam karate.
Itu semua cocok dengan kondisi sekarang, di mana
banyak kita saksikan kabar pemuda, pelajar dan mahasiswa terlibat perkelahian
dan tawuran di kampus. Coba mereka diarahkan ke olahraga beladiri ini,
agresivitas mereka akan bisa diredam dan disalurkan ke hal yang positif,
karakter mereka terbentuk, dan bahkan bisa berprestasi.
Karena sebenarnya karate ini dapat membentuk manusia
Indonesia yang rendah hati, tetapi punya isi. Tangguh, teguh, dan konsisten
dengan sikapnya. Karate juga membentuk jiwa kompetitif untuk meraih kemenangan.
Namun di sisi lain juga menanamkan sikap sportif yang bisa menerima kekalahan.
Saya akui, banyak karakter saya dalam kehidupan dan memimpin organisasi
terbentuk oleh karate, terutama soal disiplin, tegas, berani,
konsisten bersikap, kompetitif, dan lain sebagainya.
Para pemuda, pelajar dan mahasiswa adalah generasi
penerus bangsa. Merekalah yang kelak akan menjadi para pemimpin bangsa ini.
Karena itu, karakter mereka harus dibentuk dengan baik. Karate akan membentuk
karakter yang berani, pekerja keras, disiplin, kompetitif, sportif, namun tetap
rendah hati. Ini adalah karakter yang sangat dibutuhkan untuk menjadi pemimpin.
Sampai saat ini saya sudah memiliki 2 Dojo, yakni di
Universitas Garut dan AMIK GARUT dengan jumlah peserta didik (karateka)
berjumlah sekitar 120 orang (termasuk pelajar SD, SMP, SMA, SMK,Mahasiswa,
Dosen dan umum. Alhamdulillah beberapa prestasi sudah diraih oleh beberapa adik
– adik saya di dojo, baik prestasi tingkat lokal, regional maupun nasional.
Aktivitas yang padat itu baik didalam berorganisasi
dan berolahraga karate tidak mengganggu nilai akademis saya di sekolah dan di
perkuliahan. Sejak SMP dan SMA alahamdulillah saya selalu saja masuk menjadi
Ranking kelas 5 besar bahkan 3 besar. Sekarang pun di perkuliahan
alahamdulillah prestasi saya dibidang akademik mendapatkan nilai IPK 3,6 .
Nilai – nilai inilah yang saya ajarkan kepada
seluruh adik – adik dan anak didik saya di karate, bahwa karate akan membentuk
karakter menjadi lebih baik. Prestasi karate YES! Prestasi Akademis OK!
Tanamkan semngat juang yang tingggi, karena “Hidup
Cuma Satu Kali, Berjuang Tanpa Henti, Raih Prestasi Yang Tinggi dan tidak lupa
meraih Ridho Illahi”..Tetap SEMANGAT!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong kritik dan sarannya...